Biografi Singkat Rijalul Hadits
A. Riwayat Imam Bukhori
1. Abu Hurairah R.A.
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi wassalam , ia meriwayatkan hadist sebanyak 5.374 hadist.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya
perang Khibar, Rasulullah sendirilah yang memberi julukan “Abu Hurairah”,
ketika beliau sedang melihatnya membawa seekor kucing kecil. Julukan dari
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu semata karena kecintaan beliau
kepadanya.
Allah Subhanahu wa ta’ala mengabulkan doa Rasulullah agar Abu
Hurairah dianugrahi hapalan yang kuat. Ia memang paling banyak hapalannya
diantara para sahabat lainnya.
2. Salamah
Salamah bin Amr bin Akwa al Aslami RA, atau lebih dikenal dengan nama Salamah bin Akwa, nama kunyahnya Abu Iyas. Nama ayahnya adalah Amr Ibn al-Akwa . Salamah berba'iat kepada Nabi SAW bersama-sama kaumnya dari Bani Aslam. Salamah bin Akwa RA, seorang anak berusia 12 atau 13 tahun yang selain merupakan seorang perawi hadits, Salamah RA juga mempunyai kemampuan berlari sangat cepat, bahkan melebihi kecepatan kuda yang berlari. Ia juga mempunyai ketrampilan memanah yang sangat baik. Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Salamah terdapat pada imam sittah (Bukhori, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah)
3. Hasyim
Hasyim Ibn Al-Qosim Ibn Muslim Ibn Muqsim Al-Laitsi Abu Al-Nadhr al-Baghdadi al-Hafidh. Beliau meriwayatkan hadits dari 'Ikrimah Ibn umar, Huraiz Ibn Utsman, Waraqa' Ibn Amr, dan lain-lain. Abu al-Nadhr dilahirkan pada tahun 134 H dan wafat pada bulan Dzul-Qo'dah tahun 205 atau 207 H. Ibnu Mu'in, Ibnu Al-Madini, Ibnu Sa'id, dan Ibnu Hatim mengatakan bahwa Hasyim adalah seorang yang kuat hafalannya. Al-ajali al-baghdadi mengatakan bahwa penduduk baghdad sangat senang dengan keberadaan Hasyim. Abd al-Barr mengatakan bahwa para ulama sepakat bahwa hasyim adalah seorang yang jujur. Imam Nasa'i mengatakan bahwa hasyim adalah seorang yang tidak bermasalah. Al-Hakim mengatakan bahwa Hasyim adalah seorang penghafal hadits yang kuat (Hafidh Tsabt).
B. Riwayat Muslim
1. Ubaidillah Ibn Musa
Ubaidillah Ibn
Musa Ibn abil Mukhtar Al-Kufi. Dia meriwayatkan hadits dari Isma'il Ibn Abi
Kholid, Hisyam Ibn Urwah, Aiman Ibn Nabil, Ma'ruf Ibn Khorbud, A'masy, Harun
Ibn Sulaiman al-Farro', Ibnu Adam Al-Maharibi, Muhammad Ibn Abdurrohman Ibn abu
laili, At-Tsauri, Hasan Ibn Sholih, Yunus Ibn abi Ishaq, Al-Auza'i, Ibnu
Juraih, Utsman Ibn Al-Aswad, Isroil, Handzolah Ibn Abu Sufyan, Zakaria Ibn Abi
Zaidah, Syaiban, Abd Al-Aziz Ibn Siyah, Musa Ibn Ubaidah Al-Robadzi, dan
Thoifah. Abu Hatim berkata bahwa Ubaidillah Ibn Musa adalah orang yang jujur
dan kuat hafalannya. Abu Nu'aim lebih tsiqoh dari Ubaidillah Ibn Musa
namun Ubaidillah Ibn Musa adalah yang paling tsabt menurut Israil. Ubaidillah Ibn Musa adalah
seorang alim Al-Qur;an di luar kepala. Ubaidillah Ibn Musa wafat pada tahun 213
H sedangkan menurut Ibnu Syaibah dia wafat pada tahun 214 H pada bulan Dzul
Qo'dah. Lahir pada tahun 128 H. Diriwaytkan darinya hadits-hadits imam sittah
(Bukhori, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah)
2. Ishaq Ibn Manshur
Nama lengkap
beliau adalah Ishaq Ibn Manshur Ibn Bahram Al-Kausaj Abu Ya'qub At-Tamimi
Al-Marwazi. Dia meriwayatkan hadits dari Ibnu Uyainah, Ibnu Namis, Abdur Rozaq,
Abu Daud al-Thulayisi, Ja'far Ibn 'Aun, Basyar Ibn 'Amr, Ibnu Mahdi. Ishaq Ibn
Manshur adalah murid dari Imam ahmad Ibn Hanbal, Ishaq Ibn Rohawiyah, Yahya Ibn
Mu'in, dan lalin-lain. Imam Muslim mengatakan bahwa Ishaq Ibn Manshur adalah
salah satu dari Imam ashabul hadits yang kuat hafalannya (tsiqoh) dan
dapat dipercaya. Imam Nasa'i mengatakan bahwa Ishaq Ibn Manshur Tsiqoh
Tsabt. Al-Hakim berkata bahwa Ishaq Ibn Manshur adalah salah satu Imam
ashabul hadits yang zuhud dan berpegang teguh pada sunnah. Ishaq Ibn Manshur
wafat pada hari Senin bulan Jumadil Ula tahun 251 H di Naisabur dan dimakamkan
pada hari Selasanya.
3. Ali Ibn Abi Thalib
Nama Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muththalib bin Hasyim.
Abu Thalib adalah saudara kandung Abdullah bin Abdul Muththalib, ayah baginda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Jadi Ali bin Abi Thalib adalah saudara
sepupu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau dijuluki Abul Hasan dan Abu
Turab.
Mayoritas ahli sejarah Islam menganggap bahwa Ali bin Abi
Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah orang kedua yang masuk Islam setelah Khadijah
radhiyallahu ‘anha, di mana usia beliau saat itu masih berkisar antara 10 dan
11 tahun. Ini adalah suatu kehormatan dan kemuliaan bagi beliau, di mana beliau
hidup bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan terdepan memeluk Islam.
Bahkan beliau adalah orang pertama yang melakukan shalat berjamaah bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana ditulis oleh al-Askari
(penulis kitab al-Awa`il).
4. Muhammad Ibn Ali
Muhammad Ibn ali
Ibn Al-Husain Ibn Ali Ibn Abi Tholib al-Hasyimiy, dikenal juga dengan Abu
Ja'far, ibunya adalah anak perempuan Hasan Ibn 'Ali Ibn Abi thalib. Muhammad
Ibn ali meriwayatkan hadits dari ayahnya (Husain Ibn Ali), kedua kakeknya
(Hasan dan Husain Ibn Ali), dari kakek buyutnya (Ali Ibn Abi Thalib), Muhammad
Ibn hanifah, Abdullah Ibn Ja'far Ibn Abi Thalib, Samrah Ibn Jandab, Ibnu
'Abbas, Ibnu Umar, Abu Hurairoh, 'Aisyah, Ummu Salamah, Abu Sa'id Al-Khudzriy,
Jabir, Anas, dan lain-lain. Ibnu Sa'id berkata bahwa Abu Ja'far adalah seorang
yang kuat hafalannya dan banyak meriwayatkan hadits. Al-Ajali Al-Madani
mengatakan baha Abu Ja'far adalah seorang yang kuat hafalannya. Ibnu al_barqiy
mengatakan bahwa Abu Ja'far adalah seorang ahli fiqh yang utama. Imam Nasa'i
mengatakan baha Abu Ja'far termasuk jajaran ahli fiqih dari golongan tabi'in
Madinah.
5. Abdullah Ibn Hasan
Abdullah Ibn Hasan
Ibn Hasan Ibn Ali Ibn Abi Thalib Al-Hasyimi al-Madani Abu Muhammad. Ibunya
adalah anak perempuan dari Husain Ibn Ali Ibn Abi Thalib. Abdullah ibn Hasan
meriwayatkan hadits dari ayah dan ibunya, anak paman kakeknya (Abdullah Ibn
Ja'far Ibn Abi Thalib, pamannya dari jalur ibu (Ibrahim Ibn Muhammad Ibn
Thalhah), Al-A'raj, 'Ikrimah, dan lain-lain. Yahya Ibn Al-Mughiroh Al-Razi dari
Jarir berkata: jika Abdullah Ibn Hasan meriwayatkan hadits kepada Mughirah maka
Mughiroh berkata "ini adalah riwayat yang benar". Mush'ab al-Zubairi
berkata: saya tidak melihat seorang dari ulama'-ulama' kami yang memiliki
kemulyaan sebagaimana kemulyaann yang dimiliki oleh Abdullah Ibn Hasan. Abdul
Kholiq mengatakan bahwa Abdullah Ibn Hasan adalah seorang yang kuat hafalannya
dan dapat dipercaya. Abdullah Ibn Hasan wafat pada tahun 7 H di kediaman Abu
Ja'far.
6. Sufyan
Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Sufyan bin Uyainah bin
Maimun al-Hilali al Kufi. Ia sempat bertemu dengan 87 tabi’in dan mendengar
hadits dari 70 orang diantara mereka. Yang paling terkenal diantaranya adalah
Ja’far ash-Shadiq, Humaid ath-Thawl, Abdullah bin Dinar, Abu az-Zanad dan
Shalih bin Kaisan. Ibnu Hajar
Al-Asqalani berkata mengenai dirinya : ”Dia (sufyan bin Uyainah) seorang
yang Tsiqah, Hafidz, dan seorang yang ahli fiqh, Boleh jadi dia melakukan
Tadlis tetapi dari orang orang yang terpercaya”.
Ia meriwayatkan hadits sekitar 7.000 hadits, Imam Syafi’I
memberikan kesaksian atas keilmuannya : “Andaikata tidak ada Malik dan Ibnu
Uyainah, niscaya hilang ilmu Hijaz”.
Ia wafat pada tahun 198 H di Makkah dalam usia 91 tahun.
7. Az-Zuhri
Nama sebenarnya adalah Muhammad bin Muslim bin Abdullah, alim
dan ahli fiqh. Al-Laits bin Sa’ad berkata: “Aku belum pernah melihat
seorang alimpun yang lebih mumpuni dari pada az-Zuhri, kalau ia berbicara untuk
memberi semangat, tidak ada yang lebih baik dari pada dia, bila dia berbicara
tentang sunnah dan al-Qur’an pembicaraanya lengkap“.Ibnu Syihab az-Zuhri
tinggal di Ailah sebuah desa antara Hijaz dan Syam, reputasinya menyebar
sehingga ia menjadi tempat berpaling bagi para ulama Hijaz dan Syam. Selama
delapan tahun Ibnu Syihab az-Zuhri ia tinggal bersama Sa’id bin Al-Musayyab di
sebua desa bernama Sya’bad di pinggir Syam. Disana pula ia wafat pada tahun 125 H. Kekuatan hapalan dan
kecermatan az-Zuhri dapat disimak oleh Hisyam bin Abdul Malik pernah ia meminta
untuk mendiktekan kepada beberapa orang anaknya, dan az-Zuhri ternyata mampu
mendiktekan 400 hadits. Setelah keluar dari rumah Hisyam dan kepada yang
lainpun ia menceritakan 400 hadits tersebut. Setelah sebulan lebih ia bertemu
lagi dengan az-Zuhri, Hisyam berkata kepadanya “Catatanku dulu itu telah
hilang “, kali ini dengan memanggil Juru tulis az-Zuhri mendiktekan lagi
400 hadits tersebut. Hisyam mengagumi kemampuan az-Zuhri,.
Kecermatan dan penguasaan hadits oleh az-Zuhri membuat Amr
bin Dinar mengakui keutamaanya dengan berkata :”Aku tidak melihat ada orang
yang yang pengetahuannya terhadap hadits melebihi az-Zuhri”.
8. Ibnu Abi Umar
Ibnu Hajar
Al-Asqolani mengatakan bahwa Ibnu Abi Umar adalah Muhammad Ibn Yahya Ibn Abi
'Umar Al-'Adni. Nama lengkap beliau adalah Muhammad Ibn Yahya Ibn Abi Umar
Al-Adnani atau disebut dengan Abu 'Abdillah Al-Hafidh, tinggal di Mekkah.
Beliau meriwayatkan hadits dari ayahnya, Ibnu Uyainah, Fudhail Ibn Iyadh, Abd
Al-Aziz Al-Darowardi, Abd Al-Wahab Al-Tsaqofi, Abd Al-Rozaq, Abdullah Ibn
Mu'adz Al-Shona'i, Abd Al-Majid Ibn Abi Rowad, Marwan Ibn Mu'awiyah, dan
lain-lain. Ibnu Hibban menyatakan bahwa Muhammad Ibn Yahya seorang yang kuat
hafalannya. Ibnu Hatim dari ayahnya mengatakan bahwa Muhammad Ibn Yahya seorang
yang sholih namun terkadang lupa bahkan Ibnu Hatim menyatakan pernah
mendapatkan hadits maudhu' dari Muhammad Ibn Yahya yang diriwayatkan dari Ibnu
Uyainah. Meskipun demikian, Ibnu Hatim tetap mengakui bahwa Muhammad Ibn Yahya
seorang yang jujur. Diriwayatkan darinya hadits-hadits dari Imam Muslim, Imam
Tirmidzi, Imam Nasa'i dan Imam Ibnu Majah. Beliau wafat pada bulan Dzulhijjah
tahun 243 M.
C. Imam Nasa'i
1. Abi Said
Ja'tsal ibn Ha'an
Ibn 'Amr Abu Sa'id Al-Ro'iniy al-Qutabani al-Mishri. Beliau meriwayatkan hadits
dari Abu Tamim al-Jaisyani. Khalifah Umar Ibn Abd Al-Aziz pernah mengutus Abu
Said ke daerah barat untuk mengajar Al-Qur'an. Abu Said adalah salah satu Ahli
Al-Qur'an dan juga ahli Fiqih. Beliau adalah Qadhi al-Jund di daerah
Afrika. Beliau wafat pada tahun 115. Ibnu Hibban mengatakan bahwa Abu Said
adalah seorang tsiqoh.
2. Ubaidillah
Ubaidillah Ibn
Abdullah Ibn Al-Harits Ibn Naufal Ibn Abd Al-Muthalib Ibn Hasyim. Dia
meriwayatkan hadits dari ayahnya dan diriwayatkan hadits-hadits darinya oleh
putranya "Ashim Ibn Ubaidillah Al-Umri" dan Muhammad Ibnu Tsabit
Al-Banani. Imam Nasa'i meriwayatkan hadits dari Ubaidillah Ibn Abdullah dari
Ibnu Bandar dari Ibnu Mahdi dari Sufyan dari Ashim Ibnu Ubaidillah dari Ibnu
Abdullah dari harits dari ayahnya "Ubaidillah". Ibnu Hibban
mengatakan bahwa Ubaidillah Ibn Abdullah termasuk Ats-Tsiqoh.
3. Abu daud
Ibnu Dasah dan Abu ‘Ubaid Al Ajuri berkata;
Sulaiman bin al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad. Pendapat ini di
perkuat oleh Abu Bakr Al Khathib di dalam Tarikhnya. Dan dia dalam bukunya
menambahi dengan; Ibnu ‘Amru bin ‘Imran al Imam, Syaikh as Sunnah, Muqaddimu al
huffazh, Abu Daud al-azadi as-Sajastani, muhaddits Bashrah. Beliau dilahirkan pada tahun 202 H. Iman
Abu Daud adalah salah satu Iman yang sering berkeliling mencari hadits ke
negri-negri Islam yang ditempati para Kibarul Muhadditsin, beliau mencontoh
para syaikhnya terdahulu dalam rangka menuntut ilmu dan mengejar hadits yang
tersebar di berbagai daerah yang berada di dada orang-orang tsiqat dan Amanah.
Dengan motivasi dan semangat yang tinggi serta kecintaan beliau sejak kecil
terhadap ilmu-ilmu hadits, maka beliau mengadakan perjalanan (Rihlah) dalam
mencari ilmu sebelum genap berusia 18 tahun.
4. Umar Ibn Syuaib
5. Khubaib
Nama lengkapnya adalah Khubaib Ibn Abdillah Ibn Zubair Ibn Al-Awam Al-Asadi. Diceritakan oleh ayahnya dan putra Khubaib "Az-Zubair" bahwa Khubaib adalah putra tertua dari Abdullah. Khubaib merupakan Ahli Hadits dan ahli ibadah. Ibnu Hibban mengatakan bahwa Khubaib termasuk orang yang kuat ingatannya dan termasuk ke dalam golongan Tsiqoh . Khubaib Ibn Abdillah wafat pada tahun 93 H. Khubaib menjadi salah satu Rowi dari jalur imam Nasa'i dan lebih dikenal dengan Ibnu Abdillah.
6. Abdul warots
Nama lengkap Beliau adalah Abd Al-Warots Ibn Abi Hanifah Al-Kufi, kadang disebut dengan Abd Al-Akram, namun sebagian pendepat mengatakan bahwa Abd Al-Akram adalah saudaranya. Beliau meriwayatkan hadits dari ayahnya, Ibrahim At-Taimiy, dan As-Syu'biy. Ibnu Abi Hatim mengatakan bahwa Abu Hatim berkata kepadanya: Abd Al-Warats adalah seorang Syekh. Abu Hatim juga mengatakan bahwa Abd Al-Warats adalah seorang yang jujur. Ibnu Hibban, Abu Zar'ah, Imam Nasa'i dan lain-lain menyatakan bahwa Abd Al-Warats seorang yang kuat hafalannya. Beliau wafat di Bashrah bulan Muharaam tahun 180 H.
7. Abu Muammar
Nama lengkap beliau adalah Sa'id Ibn Khutsaim Ibn rosyd al-Hilaliy al_kufi dan dijuluki dengan abu Mu'ammar. Abu Mu'ammar meriwayatkan hadits dari saudaranya Mu'ammar, Aiman Ibn Nabil, neneknya Umm Khutsaim Rob'iyyah binti 'Iyadh, Handholah Ibn Abi Sufyan, Zaid Ibn 'Ali Ibn Husain, Ibnu Syabromah, Muhammad Ibn Kholid Al-Dhobiy, dan lain-lain. Syai'iy, Qodriy, Ibnu Mu'in, Ibnu Hiban dan lain-lain mengatakan bahwa Abu Muammar adalah tsiqoh meskipun ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa abu Mu'amar belum mencapai derajat tsiqoh. Imam Tirmidzi menganggap shohih beberapa hadits dari Abu Mu'ammar. Beliau wafat pada tahun 180 H. Diriwayatkan darinya hadits-hadits imam sittah (Bukhori, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)
8. Musaddad
Nama lengkap Beliau adalah musaddad Ibn Musrohad Ibn Musrobil Al-Bashriy Al-Asadiy Abu Al-Hasan Al-Hafidh. Beliau meriwayatkan hadits dari abdullah Ibn Yahya Ibn Abi katsir, Hasyim, Yazid Zurai', 'Isa Ibn Yunus, Fudhail Ibn 'Iyadh, Mahdi Ibn Maemun, Juwairiyah Ibn Asma', Ja'far Ibn Sulaiman, Hamad Ibn Zaid, Abu Al-Ahwash, Abd Al-Wahid Ibn Ziyad, Abd Al-Waris Ibn Sa'id, Muhammad Ibn Jabir, Al-Sahimiy, Mu'tamar Ibn Sulaiman, Adzam Ibn Amr, Abi 'Uwanah, Yusuf Ibn Al-Majisyun, Abu Al-Aswad Hamid Ibn Al-Aswad, Jarah Ibn Malih, dan lain-lain. Imam Ahmad Ibn Hanbal mengatakan bahwa Musaddad adalah seorang yang jujur dan yang ditulis darinya adalah benar. Ja'far Ibn Abi Utsman berkata: saya berkata kepada Ibnu Mu'in tentang orang yang diambil tulisannya di Bashrah, Ibnu Mu'in berkata: saya menulis kitab dari Musaddad karena dia seorang tsiqoh. Perkataan tersebut dikuatkan oleh Imam Nasa'i yang mengatakan bahwa Musaddad adalah seorang yang tsiqoh. Menurut Imam Bukhori, Musaddad wafat pada 228 H. Diriwayatkan darinya hadits-hadits Bukhori, Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa'i.
D. Ibnu Majjah
1. Ibnu Abbas
`Abdullah bin `Abbas bin `Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Makkah tiga tahun sebelum hijrah. Ayahnya adalah `Abbas, paman Rasulullah, sedangkan ibunya bernama Lubabah binti Harits yang dijuluki Ummu Fadhl yaitu saudara dari Maimunah, istri Rasulullah. Beliau dikenal dengan nama Ibnu `Abbas. Selain itu, beliau juga disebut dengan panggilan Abul `Abbas. Dari beliau inilah berasal silsilah khalifah Dinasti `Abbasiyah.
Ibnu `Abbas adalah salah satu
dari empat orang pemuda bernama `Abdullah yang mereka semua diberi titel
Al-`Abadillah. Tiga rekan yang lain ialah ‘Abdullah bin `Umar (Ibnu `Umar),
`Abdullah bin Zubair (Ibnu Zubair), dan `Abdullah bin Amr. Mereka termasuk
diantara tiga puluh orang yang menghafal dan menguasai Al-Qur’an pada saat
penaklukkan Kota Makkah. Al-`Abadillah juga merupakan bagian dari lingkar
`ulama yang dipercaya oleh kaum muslimin untuk memberi fatwa pada waktu itu.
2. Thowus
Nama lengkap
Beliau adalah Thowus Al-Kaisan, seorang ahli fiqih dan ahli hadts pada masanya.
Perjalanan yang terkenal adalah proses perdebatan dengan khalifah Sulaiman Ibn
Abdul Malik. Di antara perdebatan antara Thawus dan Khalifah adalah Thaawus
berkata, “Ketika aku merasa bahwa amirul mukminin telah sampai kepada
keinginannya dan tidak tersisa apa yang akan ditanyakannya. Aku berkata dalam
diriku, ‘Sesungguhnya majlis ini adalah majlis yang Allah akan menanyaimu
tentangnya wahai Thaawus.!” Kemudian aku menghadap kepadanya dan berkata,
‘Wahai amirul mukminin, sesungguhnya ada batu besar berada di tepi sumur di
jurang Jahannam. Ia terus menggelinding di sumur tersebut selama tujuh puluh
tahun hingga sampai pada dasarnya. Tahukah anda untuk siapa Allah menyiapkan
satu sumur dari sumur-sumur Jahannam ini wahai amirul mukminin?.”
Tanpa berpikir, ia pun menjawab, “Tidak.” Kemudian ia kembali
kepada dirinya dan berkata, “Aduh celaka, untuk siapa Allah menyiapkannya.?”
Aku menjawab, “Allah telah menyiapkannya untuk orang yang
telah Dia jadikan sebagai wali dalam hukum-Nya kemudian ia berbuat aniaya.!”
3. Ibrahim bin Maesaroh
Ibrahim Ibn Maesaroh Al-Thoifiy dilahirkan di Makkah. Meriwayatkan hadits dari Anas, Wahab Ibn Abdullah, Ibn Qarib, Sa'id Ibn Jabir, Amr Ibn Syarid, dan lain-lain. Imam Humaidi dari Sufyan berkata bahwa Ibrahim Ibn Maesaroh adalah seorang yang kedua matamau akan jarang melihatnya. Hamid al-Balkhi dari Sufyan berkata bahwa Ibrahim Ibn Maesaroh adalah orang yang paling tsiqoh dan paling jujur. Imam Ahmad, Imam Yahya, Imam Al-'Ajali, Imam nasa'i mengatakan bahwa Ibrahim Ibn Maesaroh adalah seorang yang kuat hafalannya. Menurut Imam Bukhori, Ibrahim ibn Maesaroh wafat pada kira-kira tahun 132 H. Diriwayatkan darinya hadits-hadits Imam sittah (Bukhori, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibn Majah)
4. Muhammad bin Muslim
Muhammad Ibn
Muslim Ibn Tadrus dan dikenal dengan Abu Zubair al-Asadiy Al-Makkiy. Dia
meriwayatkan hadits dari 'Ubaidillah empat. Selain itu dia juga meriwayatkan
hadits dari Siti Aisyah, Jabir, Abu Thofil, Said Ibn Jabir, Ikrimah, Thowus,
Sofyan Ibn Ubaidillah Ibn Shofyan Ibn Ubaid Ibn Amr, Ali Ibn Abdillah
Al-Bariqiy, dan lain-lain. Ya'la Ibnu 'Atha' berkata: Abu Zubair pernah
bercakap-cakap denganku dan memang Abu
Zubair adalah manusia yang paling sempurna aqalnya dan lebih kuat hafalannya.
Harb Ibn Isma'il pernah bertanya kepada Imam Ahmad tentang Abu Zubair, Imam
Ahmad berkata saya lebih suka kepada Abu Zubair daripada Sufyan karena Abu
Zubair lebih 'alim tentang hadits daripada sufyan dan tidak ada keburukan pada
Abu Zubair. Imam Nasa'i mengatakan bahwa Abu Zubair adalah tsiqoh. Imam
Malik mengambil hadits dari riwayat Abu Zubair, dan imam Malik tidak mengambil
suatu riwayat hadits kecuali dari seorang yang tsiqoh. Diriwayatkan
darinya hadits-hadits dari Imam sittah (Bukhori, Muslim, Abu Daud,
Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majahi).
5. Said bin Sulaiman
Nama lengkapnya
adalah Said Ibn Sulaiman Al-Dhobyi Abu 'Utsman Al-Wasithi dan dikenal juga
dengan Al-Sa'duwiyah, tonggal d Baghdad. Meriwayatkan hadits dari Sulaiman Ibn
Katsir, Sulaiman Ibn Al-Mughiroh, Hamad Ibn Sulaiman, Laits Ibn Sa'id, Mubarak
Ibn Fadholah, Zuhair Ibn Mu'awiyah, dan lain-lain. Abu Hatim mengatakan bahwa
Said Ibn Sulaiman adalah seorang yang kuat hafalannya dan dapat dipercaya
bahkan kemungkinan Said Ibn Sulaiman yang paling kuat. Al-Ajili juga mengatakan
bahwa Said Ibn Sulaiman adalah tsiqoh. Ibnu Sa'id mengatakan Said Ibn
Sulaiman adalah tsiqoh dan banyak hadits ang diriwayatkannya.
Diriwayatkan darinya hadits-hadits dari Imam sittah yaitu Bukhori,
Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah.
6. Muhammad bin Yahya
Nama lengkap beliau
adalah Muhammad Ibn Yahya Ibn Abi Umar Al-Adnani atau disebut dengan Abu
'Abdillah Al-Hafidh, tinggal di Mekkah. Beliau meriwayatkan hadits dari
ayahnya, Ibnu Uyainah, Fudhail Ibn Iyadh, Abd Al-Aziz Al-Darowardi, Abd
Al-Wahab Al-Tsaqofi, Abd Al-Rozaq, Abdullah Ibn Mu'adz Al-Shona'i, Abd Al-Majid
Ibn Abi Rowad, Marwan Ibn Mu'awiyah, dan lain-lain. Ibnu Hibban menyatakan
bahwa Muhammad Ibn Yahya seorang yang kuat hafalannya. Ibnu Hatim dari ayahnya
mengatakan bahwa Muhammad Ibn Yahya seorang yang sholih namun terkadang lupa
bahkan Ibnu Hatim menyatakan pernah mendapatkan hadits maudhu' dari Muhammad
Ibn Yahya yang diriwayatkan dari Ibnu Uyainah. Meskipun demikian, Ibnu Hatim
tetap mengakui bahwa Muhammad Ibn Yahya seorang yang jujur. Diriwayatkan
darinya hadits-hadits dari Imam Muslim, Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i dan Imam
Ibnu Majah. Beliau wafat pada bulan Dzulhijjah tahun 243 M.
+ Komentar + 1 Komentar
Lucky Club Review 2021 ▷ Claim up to €100 & 200 Free Spins
Lucky Club casino review - a fresh look at the game selection, game design, luckyclub game design, payouts & promotions. Rating: 3.8 · Review by luckyclub.live
Posting Komentar